(CNC MESIN BUBUT)
Disusun Oleh :
1. Sodikin
JURUSAN
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ilmu pengetahuan dan
teknologi dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, benda-benda yang
menghasilkan memiliki kualitas bentuk yang sangat baik dengan kebutuhan yang
diperlukan. Oleh karena itu didalam dunia pendidikan diperlukan terobosan-terobosan
yang baru, demi kemajuan dan meninggalkan kualitas pendidikan.
Dengan kemajuan zaman
yang semakin maju seperti saat sekarang ini tentunya akan membawa keuntungan
yang sangat besar bagi kehidupan sehari – hari dalam melakukan kegiatan yang
berhubungan dibidang teknologi dan industri. Peran mesin dalam dunia teknologi
dan dunia industri sangatlah penting dalam melakukan proses produksi. Salah satunya
adalah mesin CNC bubut TU (training unit,) dimana dalam pengoperasianya sudah
lebih canggih dibanding dengan mesin freis ataupun mesin milling biasa. Mesin
yang berteknologi canggih yang diprogram oleh komputer dengan cara memasukan
data yang telah diinput oleh operator ke CPU salah satunya adalah mesin CNC.
Mesin CNC ini dapat melakukan beberapa pekerjaan seperti halnya pada mesin
konvensional namun tidak memerlukan banyak operator dan menghasilkan benda
kerja dalam jumlah yang banyak dengan cepat.
Pada mesin CNC dalam
proses pemogramannya ada dua cara yaitu dengan cara incremental dan absolute.
Program incremental adalah Pada sistem ini titik awal penempatan yang digunakan
sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang
dinyatakan terakhir, jadi setiap kali
suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik
akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat
potong pada tahap berikutnya.Sedang pada program absolute adalah Pada sistem
ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah
menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin
berlangsun, jadi titik referensinya
diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan
dikerjakan.
Dengan adanya program absolut dan
inkremental pada proses permesinan CNC bubut TU 3A, maka dalam penulisan ini
penulis membahas tentang perbedaan waktu pengerjaan pada pemograman incremental
dan absolute pada mesin CNC TU 3A. Dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan secara signifikan waktu penyelesaian
pemrograman pengefrais dan bentuk kontur dalam antara pemrograman incremental
dan pemrograman absolute pada mesin CNC TU 3A dengan bentuk kerja yang sama.
Bentuk penelitian ini adalah eksperimental dilakukan dengan cara menganalisis
waktu pemrograman pengefraisan kontur dalam antara pemrograman absolut dan
pemrograman inkremental pada mesin CNC bubut TU 3A dengan prngefraisan kontur
dalam dari bahan aluminium alloy (JIS A 2017) berbentuk segi empat dengan
menggunakan pahat HSS yang dikerjakan pada mesin CNC TU 3A. Sampel penelitian
adalah pemrograman antara pemrograman absolut dan pemrograman inkremental.
1.2 Identifikasi Masalah
Pemesinan CNC adalah
suatu pemesinan yang dalam operasionalnya dikendalikan oleh serangkaian program
numerik berupa kode huruf dan angka melalui suatu komputer. Dalam proses
permesinan khususnya pada mesin cnc pastinya tidak lepas dari pemograman
seperti pemograman absolute dan incremental untuk pembuatan proses benda kerja,
adapun keuntungan dan kerugian pada pemograman absolut dan incremental adalah
sebagai berikut :
1.
Program absolut, jika salah satu titik
“salah” maka tidak berpengaruh terhadap titik lainnya karena pemograman absolut
titik koordinatnya selalu mengacu pada titik nol benda kerja.
2.
Program inkremental, jika salah satu
titik “salah” maka akan berpengaruh terhadap titik-titik lainnya karena
pemograman inkremental titik reperensinya
mengacu pada titik akhir atau pada ukuran berikutnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pemrograman
absolut
Penyusunan
program absolute penghitungannya didasarkan pada satu titik referensi. Nilai X
adalah diameter, sedangkan Nilai Z adalah jarak dari titik referensi kearah
memanjang. Untuk lebih jelasnya ikuti ilustrasi Program berikut :
Gambar 2.2 Tiga Dimensi
N = nomor urutan program
G = blok perintah fungsi G dan M
X = sumbu "X"
Z = sumbu "Z"
F = kecepatan Feed (alat potong)
Keterangan dari Program di atas adalah sebagai berikut :
G = blok perintah fungsi G dan M
X = sumbu "X"
Z = sumbu "Z"
F = kecepatan Feed (alat potong)
Keterangan dari Program di atas adalah sebagai berikut :
1.
N00 : Informasi disampaikan pada mesin bahwa posisi pahat pada
diameter 25mm dan tepat diujung benda ( G92 X2500 Z0 )
2.
N01 : Mesin diperintahkan memutarkan spindel chuck searah jarum jam ( M30 )
3.
N02 : Pahat di perintahkan maju lurus tidak menyayat ( G00 X800 Z0 )
dari titik S ke titik A
4.
N03 : Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang ( G01 X800 Z-600
F35 ) dari titik A ke B
5.
N04 : pahat diperintahkan menyayat tirus ( G01 X1500 Z-1800 F35 ) dari
titik B ke C
6.
N05 : Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus ( G01 X2100 Z-1800
F35
) dari titik C ke D
7.
N06 : Pahat di perintahkan menyayat lurus memanjang ( G01 X2100 Z-1800
F35 ) dari titik D ke E
8.
N07 : Pahat di perintahkan mundur lurus ( G01 X2500 Z-2800 F35 ) dari
titik E ke F
9.
N08 : Pahat diperintahkan gerak cepat tidak menyayat ( G00 X2500 Z0 )
dati titik F kembali ke S
10.
N09 : Mesin diperintahkan selesai / Program telah Berakhir ( M30 )
2.2
Menentukan
titik absolut
N
|
G
|
X
|
Z
|
00
|
90
|
0
|
0
|
01
|
M
|
0
|
0
|
02
|
00
|
0
|
6
|
03
|
01
|
-28
|
2
|
04
|
00
|
0
|
6,5
|
05
|
01
|
-6
|
0
|
06
|
00
|
-24
|
0
|
07
|
01
|
-24
|
-15
|
M
30
|