WAWANCARA TUGAS IBD KE-2
( MEWAWANCARAI MASYARAKAT YANG BERPRODUKSI DI PASAR TANAH ABANG BLOCK A)
PEDOMAN PERTANYAAN INDIVIDU
Daftar Pertanyaan:
1. Nama : yuli astuti
2. Daerah Asal : cirebon
3. Jenis Usaha/ Kegiatan : Toko Baju Muslim
4. Alamat : Jln. Cempaka Raya
Kelurahan : Kel. Duren Sawit Kec. Duren Sawit
Rt /Rw : 05/02
Nomer Rumah : B21
5. Awal kedatangan ke Pasar Tanah Abang?
Awal mula berdagang Baju Muslim di pasar ini adalah membantu ibunya berjualan ditoko.
Pada saat itu ibunya hanya mempunyai 1 kios saja, tetapi beberapa tahun kemudian
tokonya sudah berkembang dan memiliki tidak kurang dari 7 buah toko di Pasar Tanah
Abang.
6. Alasan usaha?
Selain karena alasan membantu orang tua, ia pun mempunyai rasa berwirausaha yang
kuat. Semenjak diperkenalkan oleh ibunya tentang berjualan baju, ia pun merasa sangat
ingin membuka usaha sendiri untuk membantu orang tua dan masa depannya kelak.
7. Peran dalam kegiatan usaha?
Dulunya ia dan ibunya hanya sebagai pedagang baju kecil-kecilan, namun saat ini
tokonya sudah berkembang pesat mempunyai pelanggan tetap dari dalam maupun luar
negeri. Dan ia sekarang sudah mempunyai toko sendiri, sekarang ia yang mengatur
pesanan pelanggan dan mengelola keuangan tokonya..
8. Hubungan dengan masyarakat satu daerah?
sangat erat sekali, masih kontek dengan yang lainya. biasanya saya (kata bu yuli)
membicarakan tentang masalah perdagangannya, lancar atau tidak pada saat bertemu.
9. Bagaimana kekerabatan/hubungan dengan para pekerja?
Bu yuli terkenal ramah tidak Cuma kepada pelanggan/pembeli, tetapi ia juga ramah
kepada para pegawainya dan juga penghuni toko lain disekitarnya.
10. Apa rencana usaha ini kedepannya?
Rencananya adalah ingin membuka cabang didaerah lain seperti di Bandung atau
kota-kota lain untuk memajukan usahanya.
CERITA SINGKAT
Hari yang cerah. Kita berencana berangkat jam 9 dari pintu tol Bekasi Timur. Saya,
dikin dan agam naik Bus Mayasari Bhakti jurusan Tanah Abang. Saat kita naik, bus
sudah ramai karena kita pergi pas hari kamis saat orang-orang melakukan rutinitasnya.
Terpaksa kita berebut tempat duduk dengan penumpang yang lain, sampai-sampai kita
mendapat tempat duduk dimana supir biasanya istirahat, ya, tidak ada busa senderannya
pun hanya kaca bus itu.. Kira-kita 1 jam setelah itu kita sudah sampai di Pasar Tanah
Abang. Kita berjalan lewat pintu samping yang sempit, karena dari tempat berhentinya
bus tadi, jalan inilah yang lebih cepat dibanding lewat pintu utama. Semula saya
tidak percaya apa yang sudah dituliskan tentang Tanah Abang oleh banyak orang, tetapi
setelah melihatnya sendiri saya percaya bahwa memang Pasar Tanah Abang ini memang
berbeda dengan pasar-pasar yang lain. Sungguh menakjubkan.
Singkat cerita, ditengah jalan kita bertemu dengan sepasang pria dan wanita sedang
duduk didepan tokonya. Belakangan diketahui bahwa meraka adalah suami istri pemilik 7
buah toko di Pasar ini. Setelah sedikit basa-basi saya tertarik untuk mewawancarai
mereka. Pak Arif dan Ibu yuli adalah pemilik toko tersebut, tokonya diberi nama
“AIRIN” sesuai nama putri mereka. Mereka sudah lebih dari 7 tahun berjualan baju di
Tanah Abang ini, mereka mempunyai 13 pegawai yang kesemuanya adalah wanita. Ibu yuli
adalah orang cirebon asli, pertama kali ia menginjakkan kaki di Tanah Abang ini
hanyalah sekedar membantu orang tua berjualan yang pada akhirnya setelah Bu yuli bisa
mengurus toko sendiri, orang tuanya dengan senang hati menyerahkan toko tersebut
untuk dikelola Bu yuli dan Suaminya. Di toko tersebut hanya khusus menjual pakaian
muslim bagi wanita, selain dijual dengan eceran, ternyata toko AIRIN sudah mempunyai
pelanggan tetap didalam dan diluar negeri. Dari dalam negeri misalnya, ia biasa
mengirim koleksi baju-bajunya ke Balikpapan, Medan, hingga Surabaya. Ia juga setiap
sebulan sekali mengekspor pakaianya ke Thailand, Malaysia, dan lain-lain. Memang
koleksi baju-baju ditoko AIRIN memang bagus dan terlihat beda dengan toko lain,
harganya pun bersaing. Pantas saja toko ini mempunyai omzet sebesar 200 juta per
bulan. Luar biasa...