Minggu, 16 November 2014

SODIKIN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC MESIN BUBUT)

MAKALAH TUGAS COMPUTER NUMERICAL CONTROL
(CNC MESIN BUBUT)




    Disusun Oleh :
1.    Sodikin 

JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA

2014



BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, benda-benda yang menghasilkan memiliki kualitas bentuk yang sangat baik dengan kebutuhan yang diperlukan. Oleh karena itu didalam dunia pendidikan diperlukan terobosan-terobosan yang baru, demi kemajuan dan meninggalkan kualitas pendidikan.
Dengan kemajuan zaman yang semakin maju seperti saat sekarang ini tentunya akan membawa keuntungan yang sangat besar bagi kehidupan sehari – hari dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dibidang teknologi dan industri. Peran mesin dalam dunia teknologi dan dunia industri sangatlah penting dalam melakukan proses produksi. Salah satunya adalah mesin CNC bubut TU (training unit,) dimana dalam pengoperasianya sudah lebih canggih dibanding dengan mesin freis ataupun mesin milling biasa. Mesin yang berteknologi canggih yang diprogram oleh komputer dengan cara memasukan data yang telah diinput oleh operator ke CPU salah satunya adalah mesin CNC. Mesin CNC ini dapat melakukan beberapa pekerjaan seperti halnya pada mesin konvensional namun tidak memerlukan banyak operator dan menghasilkan benda kerja dalam jumlah yang banyak dengan cepat.
Pada mesin CNC dalam proses pemogramannya ada dua cara yaitu dengan cara incremental dan absolute. Program incremental adalah Pada sistem ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir, jadi setiap kali  suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.Sedang pada program absolute adalah Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsun, jadi  titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.
Dengan adanya program absolut dan inkremental pada proses permesinan CNC bubut TU 3A, maka dalam penulisan ini penulis membahas tentang perbedaan waktu pengerjaan pada pemograman incremental dan absolute pada mesin CNC TU 3A. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara signifikan waktu penyelesaian pemrograman pengefrais dan bentuk kontur dalam antara pemrograman incremental dan pemrograman absolute pada mesin CNC TU 3A dengan bentuk kerja yang sama. Bentuk penelitian ini adalah eksperimental dilakukan dengan cara menganalisis waktu pemrograman pengefraisan kontur dalam antara pemrograman absolut dan pemrograman inkremental pada mesin CNC bubut TU 3A dengan prngefraisan kontur dalam dari bahan aluminium alloy (JIS A 2017) berbentuk segi empat dengan menggunakan pahat HSS yang dikerjakan pada mesin CNC TU 3A. Sampel penelitian adalah pemrograman antara pemrograman absolut dan pemrograman inkremental.
1.2       Identifikasi Masalah
Pemesinan CNC adalah suatu pemesinan yang dalam operasionalnya dikendalikan oleh serangkaian program numerik berupa kode huruf dan angka melalui suatu komputer. Dalam proses permesinan khususnya pada mesin cnc pastinya tidak lepas dari pemograman seperti pemograman absolute dan incremental untuk pembuatan proses benda kerja, adapun keuntungan dan kerugian pada pemograman absolut dan incremental adalah sebagai berikut :
1.      Program absolut, jika salah satu titik “salah” maka tidak berpengaruh terhadap titik lainnya karena pemograman absolut titik koordinatnya selalu mengacu pada titik nol benda kerja.
2.      Program inkremental, jika salah satu titik “salah” maka akan berpengaruh terhadap titik-titik lainnya karena pemograman inkremental titik reperensinya  mengacu pada titik akhir atau pada ukuran berikutnya.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Pemrograman absolut
            Penyusunan program absolute penghitungannya didasarkan pada satu titik referensi. Nilai X adalah diameter, sedangkan Nilai Z adalah jarak dari titik referensi kearah memanjang. Untuk lebih jelasnya ikuti ilustrasi Program berikut :




                                                     Gambar 2.1 Dua Dimensi
Gambar  2.2 Tiga Dimensi




N = nomor urutan program
G = blok perintah fungsi G dan M
X = sumbu "X"
Z = sumbu "Z"
F = kecepatan Feed (alat potong)
Keterangan dari Program di atas adalah sebagai berikut :
1.        N00 : Informasi disampaikan pada mesin bahwa posisi pahat pada diameter 25mm dan tepat diujung benda ( G92 X2500 Z0 )
2.        N01 : Mesin diperintahkan memutarkan spindel chuck searah jarum jam        ( M30 )
3.        N02 : Pahat di perintahkan maju lurus tidak menyayat ( G00 X800 Z0 ) dari titik S ke titik A
4.        N03 : Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang ( G01 X800 Z-600 F35 ) dari titik A ke B
5.        N04 : pahat diperintahkan menyayat tirus ( G01 X1500 Z-1800 F35 ) dari titik B ke C
6.        N05 : Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus ( G01 X2100 Z-1800
F35 ) dari titik C ke D
7.        N06 : Pahat di perintahkan menyayat lurus memanjang ( G01 X2100 Z-1800 F35 ) dari titik D ke E
8.        N07 : Pahat di perintahkan mundur lurus ( G01 X2500 Z-2800 F35 ) dari titik E ke F
9.        N08 : Pahat diperintahkan gerak cepat tidak menyayat ( G00 X2500 Z0 ) dati titik F kembali ke S
10.    N09 : Mesin diperintahkan selesai / Program telah Berakhir ( M30 )

2.2              Menentukan titik absolut
           

N
G
X
Z
00
90
0
0
01
M
0
0
02
00
0
6
03
01
-28
2
04
00
0
6,5
05
01
-6
0
06
00
-24
0
07
01
-24
-15

M 30